• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

BELAJAR DARI BENDAHARA YANG TIDAK JUJUR

Lukas 16:1-9
16:1 Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya.
16:2 Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.
16:3 Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu.
16:4 Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka.
16:5 Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku?
16:6 Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.
16:7 Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.
16:8 Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.
16:9 Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."


Dari semua perumpamaan yang diajarkan Yesus, perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur adalah yang paling banyak menimbulkan teka-teki. Karena alasan itulah banyak penafsiran diberikan [1]. Tiap-tiap penafsiran mencoba menjelaskan ajaran dari perumpamaan ini berdasarkan implikasi-implikasi etisnya. Kesulitan yang dihadapi pembaca adalah bahwa perumpamaan ini ditempatkan di dalam latar belakang Yahudi dan menggambarkan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan orang Yahudi. Latar belakang dengan semua pokok permasalahannya harus disusun kembali untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan untuk memahami ajaran dari perumpamaan ini [2].

Latar Belakang :

Berulangkali bangsa Israel diberitahu oleh Allah untuk tidak memungut bunga kepada sesamanya orang Israel atas uang, makanan, atau apapun yang lain yang dapat menghasilkan bunga. "Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat¬Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya" (Kel 22:25; lihat juga Im 25:36; Ul 15:8; 23:19). Allah mengajarkan tanggung jawab sosial dan pelarangan uang riba kepada umat-Nya. Implikasinya adalah bahwa tukang riba harus dianggap sebagai seorang perampok.

Sifat manusia seperti apa adanya, kebiasaan-kebiasaan dikembangkan selama jangka waktu tertentu dengan maksud untuk mengelakkan hukum Allah. Orang kaya misalnya, akan menunjuk seseorang yang dapat dipercaya sebagai bendahara. Bendahara seperti demikian diberi kuasa penuh untuk bertindak atas nama tuannya. Dia bertanggungjawab terhadap tuannya, tetapi seandainya dia mengambil riba, yang harus dibawa ke pengadilan bukan majikannya tetapi bendahara itu. Setiap waktu, orang yang kaya senang mendapatkan sesuatu dari transaksi-transaksi yang luar biasa tinggi dari negosiasi yang dilakukan oleh bendaharanya. Seandainya transaksi-transaksi yang demikian digugat di pengadilan, orang kaya akan dibebaskan dan bendaharanya harus mengambil tanggung jawab penuh.

Tetapi bendahara itu diberitahu cara-cara melindungi diri sendiri di mana orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bahkan memaafkan cara-cara tersebut, dan yang mana hakim tidak dapat berbuat apa-apa kecuali mengakui bahwa cara-cara itu jahat. Bendahara dan seorang peminjam menyusun satu pernyataan di mana hutang dan bunganya didaftarkan dalam satu jumlah total. Menurut para pemimpin agama, catatan berikut ini dinyatakan riba, dan dia yang melakukannya dapat diajukan ke pengadilan: "Aku akan membayar Ruben 10 kor gandum pada hari pertama bulan Nisan dan jika aku tidak bisa membayar pada hari itu, aku akan membayar tambahan 4 kor gandum setiap tahunnya" [3].

Catatan berikut ini dianggap sah:
"Aku berhutang 14 kor gandum pada Ruben." Apa yang tidak dikatakan catatan itu adalah bahwa si peminjam hanya menerima 10 kor dan harus membayar sisanya dalam bunga [4]. Misalnya, pada tahun 33-34 M, Herodes Agripa I hampir menghadapi kebangkrutan dan memerintahkan seorang pembebasnya Marsyas untuk meminjam uang kepada seseorang. Marsyas pergi ke seorang bankir yang memaksanya untuk menyusun surat tanggungan yang menyatakan bahwa dia telah menerima 20.000 Attic drachmas (=mata uang Yunani kuno). Tetapi kenyataannya dia menerima kurang dari 2.500 drachmas [5]. Bunganya ditambahkan ke jumlah dasar, dan peminjam harus membayar jumlah yang penuh meskipun dia menerima jumlah yang sangat kecil sekali [6]. Surat tanggungan itu sendiri tidak memuat rinciannya.

Rata-rata bunga untuk gandum yang dipinjam adalah sebesar 20 persen, dengan tambahan 5 persen untuk asuransi terhadap fluktuasi harga dan turunnya nilai dari nilai produksi. Jika komoditi berupa minyak zaitun, rata-rata bunganya adalah 80 persen ditambah 20 persen nilai asuransinya, jadi jumlahnya 100 persen. Resiko meminjamkan minyak zaitun besar sekali. Panen buah zaitun agak susah diramalkan dan kualitas minyaknya, karena ukuran dan kualitas buah, berbeda-beda dari tahun ke tahun. Juga, minyak murah yang berasal dari sumber-sumber lain dapat ditambahkan ke dalam minyak zaitun, dan metode-metode untuk menentukan kemurniannya tidak efisien [7].

Seorang bendahara diberi posisi kepercayaan. Dia mengontrol aset-aset tuannya dan dianggap sebagai anggota keluarganya. Dia mewakili tuannya dan diberi otoritas penuh untuk bekerjasama dengan para debitur jika dilihatnya sesuai. Karena itu para debitur harus patuh kepada ketentuan yang ditetapkan oleh bendahara. Mereka bertanggungjawab hanya kepada bendahara itu.

Seandainya bendahara itu memperlihatkan ketidakmampuan, ketidakcakapan, atau tidak dapat dipercaya, tuannya akan meminta dia memberikan perhitungan dan sesudah itu dengan cepat mengeluarkan dia. Bendahara itu tidak mempunyai jalan lain di luar yang dapat membantunya. Dia harus meninggalkan pekerjaaan tuannya dengan tanpa harta milik, dan dia tidak akan disambut oleh para koleganya [8].

Cerita Perumpamaan :

Yesus menghubungkan sebuah cerita, yang benar-benar dapat terjadi, yaitu seorang kaya yang menunjuk seorang bendahara untuk mengelola bisnisnya. Dia telah meletakkan kepercayaan penuh kepada bendaharanya, tetapi ketika dia melihat bahwa bendahara itu telah menghamburkan miliknya, dia memanggilnya dan menyuruh dia untuk mengaudit pembukuan-pembukuannya, dan mencari pegawai lain.

Bendahara itu tahu bahwa tuduhan-tuduhan yang ditujukan kepadanya benar, bahwa dia telah menyalahgunakan kepercayaan tuannya, dan bahwa dia tidak dapat memohon belas kasihan [9]. Bendahara itu tahu bahwa seorang pengganti akan segera menggantikan kedudukannya. Bagaimana dengan masa depan bendahara itu? Dia harus bergantung kepada kecerdikannya sendiri. Secara fisik dia tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan kasar, dan mustahil bagi dia untuk mengemis[10]. Dia berbicara kepada dirinya sendiri, mempertimbangkan beberapa kemungkinan dan alternatif. Tiba-tiba dia berseru, "Aku dapat akal!" Dia tahu apa yang harus dilakukan. Dia akan membuat para debitur yang berhutang kepada tuannya itu berhutang kepadanya, sehingga sesudah dia dipecat mereka akan menyambutnya di rumah mereka.

Dia memanggil para debitur satu demi satu. Dua contoh diberikan di sini. Debitur pertama datang dan bendahara itu menanyakan kepadanya berapa banyak dia berhutang kepada tuannya. Dia menjawab, "seratus tempayan minyak." Satu tempayan merupakan jumlah minyak yang cukup besar, berjumlah sekitar 868 galon atau 3.946 liter [11]. Satu pohon zaitun menghasilkan 120 kilogram buah zaitun atau 25 liter minyak zaitun [12]. Jumlah minyak zaitun yang dipinjam oleh debitur itu berasal dari kebun buah-buahan yang memuat 150 pohon zaitun atau lebih. Bendahara tersebut menyuruh debitur itu untuk mengambil surat hutangnya, yang menyatakan jumlah yang dipinjam, lalu mengurangi setengahnya.

Debitur berikutnya ditanya dengan pertanyaan yang sama, "Berapa banyak yang kamu pinjam?" Dan jawabnya adalah, "seratus pikul gandum." Seratus pikul sama dengan seratus gantang yang sama dengan hasil tanah seluas seratus acre pada waktu itu [13].Bendahara itu menyuruh dia mengambil surat hutangnya dan mengurangi jumlah hutangnya dua puluh pikul.

Kedua contoh di atas melibatkan uang dalam jumlah yang besar. Tetapi, atas otoritas dari bendahara yang siap menerima surat pemecatan, mereka mengubah jumlah di dalam surat hutang tersebut. Kita dapat memperkirakan bahwa para debitur lainnmya melakukan hal yang sama.

Para debitur itu menulis jumlahnya karena mereka tahu bahwa rata-rata bunga untuk minyak zaitun yang dipinjam adalah 100 persen dan untuk gandum yang dipinjam adalah 25 persen. Mereka dengan senang mengubah jumlah hutangnya dari jumlah sebenarnya yang mereka pinjam dari tuan itu. Mereka tidak memalsukan jumlah; tetapi dengan tulisan tangan mereka sendiri, mereka menunjukkan berapa banyak yang harus mereka bayar. Singkatnya, karena nilai yang luar biasa tinggi dinaikkan, kejujuran berlaku.

Ketika bendahara itu menunjukkan catatannya kepada tuannya, yang kemudian mempelajari transaksi-transaksi yang sudah diubah, bendahara itu dipuji karena dia telah berlaku cerdik [14]. Bendaharalah yang menguasai situasi, bukan tuannya. Kata-kata pujian diberikan karena bendahara itu meyakinkan dirinya sendiri akan kejujuran dan keramahan dari para debitur, telah membuka jalan bagi penggantinya dengan menghapuskan sakit hati para debitur, dan telah memberikan tuannya kesempatan untuk memujinya karena menghapuskan nilai yang luar biasa tinggi dan untuk menunjukkan dirinya sendiri sebagai warga yang taat kepada hukum dan agama. Bendahara tersebut pasti telah menempatkan tuannya dalam keadaan yang paling menyenangkan karena tuannya mengucapkan kata-kata pujian [15].

"Tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur tersebut karena dia telah berlaku cerdik." Kata tidak jujur tidak dapat dipakai untuk perbuatan bendahara kepada para debitur, sebab klausa "karena dia telah berlaku cerdik" akan menjadi berkontradiksi [16]. Sebaliknya kata ini memberikan ciri kehidupan bendahara itu sebelumnya ketika dia menghamburkan milik tuannya. Pelukis an watak ini sama dengan hakim yang tidak adil, di mana dia telah membangun reputasi tidak adil yang dalam jangka waktu tertentu. Ketika dia membicarakan keadilan untuk kepentingan janda itu, sebenarnya dia tidak mengerjakan ketidakadilan janda itu [17]. Demikian juga dengan bendahara itu, karena karirnya yang dahulu dengan melakukan transaksi yang curang, disebut sebagai bendahara yang tidak jujur, meskipun perintah-perintah berikutnya yang dia berikan kepada para debitur itu terhormat dan mendapatkan pujian di mata masyarakat. Tuannya tidak dapat mendatangi para debitur dan memberlakukan nilai yang luar biasa tinggi yang dipakai dalam transaksi sebelumnya oleh sang bendahara, karena kemudian dia akan menjadi seorang tukang riba yang dapat dibawa ke pengadilan. Tuan itu memuji bendaharanya karena kecerdikannya.

Aplikasi :

Tepatnya, apa yang dimaksudkan perumpamaan ini? Cerita tentang bendahara yang tidak jujur ini, dijelaskan berdasarkan latar belakang Yahudi asli, masih menyampaikan sebuah pesan yang relevan sampai hari ini. Lalu, pesan apakah itu? [18] Yesus meringkas pesan dari perumpamaan ini di dalam kalimat yang dapat dipahami dengan berkata, "Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang. Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi" [19].

Pokok dari perumpamaan ini adalah bendahara tersebut, yang telah mendapatkan reputasi tidak jujur dan yang menyadari bahwa masa depannya dipertaruhkan, mencari dukungan dengan bersikap jujur dan murah hati kepada para debitur tuannya. Dia tidak berpegang pada kekayaan duniawi, tetapi dengan murah hati memberikan kekayaan itu kepada mereka yang berhutang kepada tuannya. Meskipun demikian, uang yang diberikan dengan bebas kepada para debitur bukanlah miliknya, dan dalam beberapa hal bahkan bukan milik tuannya. Karena itu anak-anak terang seharusnya tidak mengikatkan hatinya pada harta milik duniawi. Mereka dapat memberi dengan murah hati dan memberi sebagian miliknya. Mereka dapat memberikan miliknya karena harta yang mereka miliki bukan milik mereka sendiri tetapi milik Allah. Ketika mereka menyumbangkan uang mereka kepada orang miskin mereka sedang mendistribusikan kekayaan Allah yang dipercayakan kepada mereka [20]. Yesus meletakkan kebenaran yang sama dengan perkataan ini, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; ... Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga" (Matius 6:19, 20). Dan apa yang diajarkan Yesus berakar di dalam banyak bentuk dan cara di dalam pengajaran Perjanjian Lama. Di hadapan umat Allah Daud berdoa, "Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu" (1Taw 29:14). Dengan menggunakan perumpamaan bendahara yang tidak jujur, Yesus menasihati pengikut-pengikut-Nya untuk memberikan uang mereka sebanyak mungkin sehingga mereka mendapatkan penghargaan dari Allah dan disambut untuk hidup di dalam rumah-Nya selalu [21].

Masalah kekontrasan, meskipun tidak diungkapkan, dinyatakan secara tidak langsung di sini. Secara tidak langsung Yesus berkata: bendahara yang tidak jujur itu dengan mengurangi jumlah hutang debitur tuannya, memandang ke masa depan; betapa lebihnya lagi umat Allah seharusnya membagikan milik mereka dan melihat kepada rumah mereka yang kekal. Umat Allah harus menggunakan milik duniawi mereka sebagai investasi rohani sama seperti orang¬orang duniawi menggunakan uang mereka untuk mendapatkan keuntungan material. Waktunya akan tiba di mana uang menjadi sesuatu yang sudah berlalu. Ketika kematian tiba, roh manusia kembali kepada Allah yang memberinya (Pengkhotbah 12:7). Allah menyambut semua umat-Nya yang tidak mengikat hatinya kepada kekayaan duniawi tetapi mengumpulkan harta di surga [22].

Orang-orang dunia mengetahui bagaimana menggunakan harta duniawi dan memakainya dengan cara-cara yang materialistis. Tetapi tiba-tiba mereka dapat melepaskan standar yang tidak jujur karena mengetahui bahwa pada hakikatnya kejujuran akan membawa hasil. Sebaliknya, orang-orang Kristen yang telah belajar standar hukum Allah sering dicondongkan untuk bersantai dan mengubah prinsip-prinsip Kristen. Mereka ingin yang terbaik dari dua dunia: mereka ingin memiliki iman Kristen yang terletak di atas kenyamanan masyarakat yang makmur; mereka ingin dikasihi Allah dan pada saat yang sama dipuji oleh manusia. Yesus berkata, "Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang." Jika orang yang tidak mengaku melayani Allah menyadari bahwa standar-standarnya bersifat fundamental, bukankah seharusnya mereka yang mengaku sebagai umat-Nya menjunjung tinggi hukum Allah, melakukan apa yang mereka ajarkan, dan melalui perkataan dan perbuatan memperlihatkan bahwa pada akhirnya uang akan habis tetapi kekayaan surgawi tidak akan berakhir selamanya? Di dalam surat penggembalaannya, Yakobus menasihati orang-orang Kristen yang memilih hidup dalam dua dunia. "Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah" (Yakobus 4:4).

--------------

Catatan :
[1] Menurut urutan abjad, literatur sekarang yang mewakili adalah sebagai berikut:
JD.M. Derrett, "Fresh Light on St. Luke XVI: I. The Parable of the Unjust Steward," NTS 7 (1960-61): 198-219, diterbitkan dalam Law in the New Testament (London: Longman and Todd, 1970),48-77; JD.M. Derrett, "Take thy Bond oo. and write Fifty (Luke XVI.6) The Nature of the Bond," fTS23 (1972): 438-40, diterbitkan dalam Studies in the New Testament (Leiden: Brill, 1977), 1:1-3. J.A. Fitzmyer, "The Story of the Dishonest Manager (Luke 16:1-13)," TS25 (1964): 23-42, diterbitkan dalam Essa ys on the Semitic Background of the New Testament(London: Society of Biblical Literature, 1971), 161-84. D.R Fletcher, "The Riddle of the Unjust Steward: Is Irony the Key?" JBL 82 (1963): 15-30. E. Kamlah, "Die Parabel vom ungerechten Verwalter (Luke 16:1ff) in Rahmen der Knechtsgleichnisse," Abraham Unser Vater, Festschrift honoring O. Michel (Leiden: Brill, 1963),276-94. EJ. Moore, "The Parable of the Unjust Steward," ATR47 (1965): 103-5. RG. Lunt, "Expounding the Parables. III. Perumpamaan tentang Bendahara yang Tidak Jujur (Luk. 16:1-15)," ExpT77 (1966): 132-36. L.J. Topel, "On the Injustice of the Unjust Steward: Luke 16: 1-13," CBQ37 (1975): 216-27. F.E. Williams," Is Almsgiving the Point of the 'Unjust Steward'?" JBL 83 (1964): 293-97.
[2] Oesterley, Parables, 192-203; Derrett, Law in the New Testament, 51. Banyak ciri-ciri dan ungkapan-ungkapan Yahudi jelas di dalam perumpamaan ini. Apakah seorang pendengar yang bukan Yahudi mengerti perumpamaan ini pada zaman Lukas tetap menjadi sebuah pertanyaan. Tradisi lisan yang tetap ada sepanjang penulisan Injil memberikan kunci kepada pemahaman yang tepat mengenai perumpamaan ini. Lihat Marshall, Luke,615.
[3] Derrett, Law in the New Testement, 65.
[4] Fitzmyer. Essays, 176.
[5] Josephus, Antiquities, 18: 157.
[6] Derrett, Studies, 1:1-3.
[7] Derrett, Law, 71.
[8] Fitzmyer, Essa ys, 177, merupakan pendapat bahwa seorang bendahara menerima komisi atas transaksi yang dilakukan. Derrett, Law, 74, menunjukkan bahwa uang yang dipakai dalam transaksi hutang adalah milik tuannya. Lagipula, karena bendahara di dalam perumpamaan Yesus tidak mempunyai sumber-sumber finansiilnya, dia membuat ketentuan-ketentuan untuk masa depannya yang sudah dekat.
[9] Sebagai perbandingan, bendahara di dalam perumpamaan tentang hamba yang tidak mempunyai belas kasihan (Mat 18:21-35) berlutut dan memohon tuannya untuk bersabar.
[10] Ecclesiasticus 40:28 memperingatkan, "Anakku, jangan hidup sebagai seorang pengemis, lebih baik mati dari pada mengemis" (NEB).
[11] SB, II: 218, memberikan kalkulasi ini berdasarkan [osephus, Antiquities 8:57. [eremias, Parables, 181, membulatkan ukuran ini menjadi 800 galon, yang diambil oleh para penterjemah NIV.
[12] Dalman, Arbeit und Sitte, IV: 192.
[13] Dalman, Arbeit und Sitte, III: 155, 159. Lihat juga Jerernias, Parables, 181; SB, II:218.
[14] LH. Marshall, "Luke XVL 8 - Who Commended the Unjust Steward?" JTS 19 (968):617-19.
[15] Derrett, Law, 73.
[16] H. Drexler, "Zu Lukas 16:1-7," ZNW58 (1967): 286-88, berpendapat bahwa karena tuan itu berlaku tidak adil kepada bendaharanya dengan menuntut perhitungan dan dengan memecat dia, maka bendahara itu membalas dendam dan menipu tuannya dengan memanggil para debitur.
[17] Definite artikel dan kata benda deskriptif dalam bahasa Yunani (tes adikiasi, yang diterjemahkan menjadi kata sifat dalam banyak versi, adalah sama di dalam Lukas 16:8 demikian juga di dalam Lukas 18:6.
[18] H. Preisker, "Lukas 16:1-7," TLZ74 (1949): 85-92, membandingkan perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur dengan perumpamaan tentang anak yang hilang. Bendahara itu tetap diperbudak oleh kekuatan uang, sedangkan anak yang hilang itu menghabiskan uangnya dan bertobat.
[19] Terjemahan-terjemahan yang lebih lama, dengan mengikuti teks bahasa Yunani secara harfiah, bagaimanapun juga mengaburkan arti dari bagian itu. NEB menerjemahkan Lukas 16:9 sama seperti NIV, "Demikianlah Aku berkata kepadamu, pergunakan kekayaan dunia ini untuk mendapatkan teman bagi dirimu sendiri, sehingga ketika uang itu merupakan sesuatu di masa lalu engkau dapat diterima dalam rumah yang kekal."
[20] Drrett, Law, 74.
[21] SB, II:221. Periksalah juga Williams, "Almsgiving," 294; Lunt, "Parable," 134.
[22] Berdasarkan studi tentang teks-teks Qumran, frasa "kekayaan duniawi," mamon yang jahat, dibandingkan dengan kekayaan sorgawi. Marshall, Luke, 621.

(Sumber : Simon Kistemaker, Perumpamaan-perumpamaan Yesus, Saat, 2001, p 248-256/ http://www.sarapanpagi.org/35-bendahara-yang-tidak-jujur-vt2144.html)


Share:

KEUANGAN DAN HUBUNGAN ANDA DENGAN ALLAH



Dalam kekristenan, kita harus mendasarkan segala bidang kehidupan di atas firman Allah, e
keuangan. Maksud dari semuanya ini adalah untuk memuliakan Allah. Jika kita tidak mencer


Perlu kita sadari bahwa sesungguhnya kita adalah hamba Tuhan, kitalah yang harus melayan
kehidupan sehari-hari, kita harus sungguh-sungguh memahami fungsi atau peran keuangan d

Prinsip-prinsip keuangan yang diberikan dalam seluruh firman Allah, ditulis bukan untuk meli
namun karena Allah tahu bahwa itulah yang terbaik bagi kita. Prinsip-prinsip Allah mengenai
untuk memerintah kita, tetapi kebijaksanaan Bapa kepada orang-orang yang mau mendenga

Orang-orang yang menjalankan dan menaati kebijaksanaan Allah mengenai keuangan akan m
terkesan.

Mengapa Kristus Mengajar tentang Keuangan?

Dua per tiga dari semua perumpamaan yang digunakan Kristus dalam mengajar berhubunga
setiap orang. Perumpamaan ialah sebuah bentuk pengajaran yang di dalamnya menggunaka
kurang dikenal. Kristus sedang menjelaskan bahwa kerajaan rohani yang sesungguhnya lebi
manusia yang duniawi, Ia harus menggunakan sebuah contoh duniawi, yaitu uang.

Kristus tidak pernah mengatakan bahwa uang atau hal-hal materi adalah masalah. Ia mengata
yang sesungguhnya. Secara terus-menerus Ia mengingatkan kita untuk menjaga hati terhada
tersebut adalah alat yang digunakan Iblis untuk mengendalikan dan memanipulasi dunia ini.
daripada dosa lain (Lukas 12:15). Bahkan, perumpamaan tentang keselamatan dalam Matius
satu sebab orang percaya tidak berbuah.

Kekayaan yang telah disediakan Allah untuk memperkaya hidup kita serta membawa orang-o
menyelewengkan hal itu demi kepentingannya. Bahkan, ada beberapa orang Kristen yang m
berapa besar sukses mereka menurut istilah-istilah duniawi. Orang-orang miskin dianggap se
dibandingkan dengan para pemenang.

Apakah Salah Kalau Ingin Kaya?

Kaya di sini digunakan dalam pengertian memiliki cukup uang untuk memenuhi semua kebut
mengajarkan bahwa banyak dari umat-Nya akan termasuk dalam kategori itu, mereka tidak s
mampu membantu orang-orang lain.

Dalam ekonomi Allah, Dia menyediakan kelebihan materi kepada beberapa orang Kristen un
Korintus 8:14-15, dinyatakan dengan jelas bahwa kelimpahan kita pada saat ini akan memen
memenuhi kebutuhan kita -- sebuah alternatif yang baik demi kesejahteraan di dalam lingkun

Kristus mengingatkan orang-orang kaya agar selalu berjaga-jaga (Lukas 12:15-21). Godaan u
harta mereka, semakin besar godaannya. Itulah sebabnya, orang-orang kaya (terlebih lagi or
prinsip firman Allah.

Keuangan: Barometer Rohani Kita

Menurut Ibrani 11, iman ialah memercayai Allah secara mutlak. Itu berarti memercayai Allah u
Dunia di sekitar kita mengatakan agar kita melakukan hal yang sebaliknya -- bila Anda tidak
Anda dapat memperolehnya.

Firman Allah mengatakan agar kita belajar merasa puas dan mau mengabdikan diri untuk me
yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan
membebani diri kita sendiri dengan mengikuti nasihat duniawi, yang mengatakan bahwa yang

Salah satu ciri yang paling jelas mengenai penilaian secara duniawi dalam kekristenan ialah c
depan. Sayangnya, ketakutan ini menguasai sikap sebagian besar orang beriman zaman ini.
jaminan/asuransinya dan mengusahakan agar masa pensiun mereka kelak akan benar-benar
menyukai penghasilan yang tetap untuk dapat mencukupi kebutuhan keluarga mereka dan h
firman Allah karena takut kehilangan kedudukan mereka atau karena takut menentang secara

Rencana hidup tenang pada "hari tua" menguasai pikiran orang-orang, sehingga mereka beru
pada masa depan menyebabkan banyak orang Kristen merampas dana pekerjaan Tuhan yan
untuk masa pensiun/masa tua selama 20-40 tahun. Firman Allah tidak melarang, malah mend
pensiun (Amsal 6:6-11; 21:20). Tetapi contoh yang diberikan oleh Tuhan dalam Lukas 12:16-2
bahwa keseimbangan yang dari Allah ialah: "Apabila ragu-ragu, berikan saja; jangan menimb

Kebutuhan Terbesar

Kebutuhan terbesar dalam generasi kita ialah agar firman Allah yang murni diajarkan dengan
menunjukkan bahwa pengajaran firman Allah dapat dijalankan dengan berhasil. Dalam Roma
selamat agar ia percaya, harus ada orang yang menceritakan kepada mereka tentang Yesus.
hidup, yang berjalan dan berbicara di depan dunia yang belum selamat ini, bahwa firman All
belum selamat, tampaknya nyata sekali bahwa dalam segi kehidupan kita yang paling keliha
sebagian besar disebabkan karena orang-orang Kristen belum pernah diajarkan mengenai ap
diberikan melalui firman Allah, antara lain berikut ini.

1. Meminjam

Kita diperintahkan agar kalau terpaksa meminjam, hendaklah kita meminjam dengan sangat
telah kita pinjam (Mazmur 37:21; Amsal 3:27-28).

2. Meminjamkan

Orang-orang Kristen harus mau saling meminjamkan tanpa bunga, dan jangan sampai meng
telah dipinjamkannya (Ulangan 23:19-20; 1 Korintus 6:1-7).

3. Membagikan

Orang-orang Kristen harus siap sedia untuk menolong setiap kebutuhan yang masih dalam b
sendiri. Hal itu termasuk dana bagi yang sakit, yang menganggur, dan yang sudah lanjut usi

Apa yang Harus Kita Lakukan?

Berikut ini beberapa langkah sederhana untuk mulai menerapkan kebijaksanaan Allah.

1. Pelajarilah prinsip-prinsip Allah untuk mengatur keuangan.

Pelajarilah prinsip-prinsip Allah tentang mengatur keuangan. Anda juga dapat menimba ilmu

2. Terapkan disiplin yang sesuai dengan prinsip-prinsip Allah pada gaya hidup Anda.

Allah tidak menuntut gaya hidup yang sama dari dua keluarga yang berbeda. Masing-masing
berbeda. Akan tetapi, kemewahan dan pemborosan merupakan penilaian yang duniawi, buka
mereka dalam membelanjakan uangnya, terutama pada pemborosan, dan memberikan lapor
pengelola, Tuhanlah majikan kita.

3. Ajarkan prinsip-prinsip Allah kepada anak-anak Anda.

Beban yang ditekankan oleh penilaian dunia berkenaan dengan keuangan sekarang ini cukup
karena tekanan keuangan yang tak perlu. Sebagian besar dari masalah-masalah mereka itu s
diselamatkan, apabila keluarga-keluarga diajari lebih awal bagaimana harus menanggulangi d
muda diminta untuk mengembangkan sebuah anggaran belanja sebelum mereka menikah, d
memantau anggaran belanja itu selama tahun pertama, maka masalah yang berhubungan de
sekali-kali membiarkan anak-anak mereka meninggalkan rumah (untuk berumah tangga sendi
keuangan yang akan dibutuhkan, supaya mereka kelak tidak akan tenggelam dalam masyara

4. Ajarilah orang-orang lain.

Pasangan-pasangan Kristen yang tahu mengenai prinsip-prinsip Allah tentang keuangan dan
mengadakan kursus-kursus di rumah-rumah dan di gereja-gereja. Hal ini sangat bermanfaat u
dengan keuangan dan tidak tahu ke mana harus pergi untuk mendapatkan bantuan. Pada um
nasihat yang berhubungan dengan keuangan, tetapi juga terhadap berita Injil yang perlu disa
 Diringkas oleh: Sri Setyawati
 
(Diringkas dari:/Judul asli buku: Using Your Money Wisely/Judul buku terjemahan: Mengatur K
Burkett/Penerjemah: C.Th. Enni Sasanti, S.P./Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung/ Hala

* * * * *

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada pa
membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5)
Share:

Categories

Ordered List

  1. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  2. Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  3. Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Definition List

Definition list
Consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.
Lorem ipsum dolor sit amet
Consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.

Pages